JAKARTA, iNews.id – Ruam popok masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan para orang tua karena bisa dialami oleh bayi baru lahir dan anak kecil. Ruam popok adalah kondisi peradangan pada kulit bayi yang disebabkan oleh koloni bakteri.
Gejala utama ruam popok yang sangat mencolok adalah kemerahan, bengkak, gatal, dan nyeri pada kulit. Ruam popok biasanya terjadi pada bagian tubuh bayi yang terdapat lipatan-lipatan seperti paha, sela paha, dan kemaluan bayi.
Ruam popok dapat membuat bayi Anda tidak nyaman, bahkan akan terasa nyeri dan perih pada kulit yang mengalami ruam popok.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ruam popok pada bayi memang tidak mengancam jiwa, namun bisa sangat mengganggu anak dan menyebabkan mereka rewel.
Apabila timbul ruam dan tidak ditangani dengan baik, maka dapat terjadi infeksi sekunder, yaitu infeksi yang terjadi bersamaan dengan infeksi sebelumnya yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit. Inilah mengapa edukasi tentang ruam popok harus terus dilakukan.
Dokter Anak, dr. ST Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A mengatakan, semakin lama area ruam berkontak dengan feses, maka akan semakin parah iritasi yang terjadi pada ruam popok.
“Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk membantu mengatasi risiko ruam popok. Salah satu penanganan yang tepat bagi bayi untuk mengatasi risiko ruam popok adalah dengan melakukan terapi ABCDE,” ujar Andreas.
Editor: Vien Dimyati
Bagikan Artikel: