JAKARTA, iNews.id – Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyerang banyak orang. Indonesia sendiri menempati peringkat keenam dari sepuluh negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak yaitu 10,3 juta penderita setiap tahun pada tahun 2017.
Tak hanya menyerang orang dewasa, kasus diabetes di kalangan anak-anak di Indonesia bahkan meningkat hingga 70 kali lipat. Terkait hal itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT mengatakan, ada beberapa penyebab peningkatan kasus.
Penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan faktor genetik atau bawaan. Meski begitu, kata dia, sebenarnya diabetes adalah penyakit yang bisa dicegah.
“Upaya pencegahan yang dilakukan tidak hanya soal pangan, tapi dari generasi ke generasi, ini harus menjadi perhatian,” kata Dr Adib saat ditemui dalam konferensi pers RUU Kesehatan Omnibus Law di Muhammadiyah Jakarta, Selasa (7/2/2019). . 2023).
Ia juga menekankan perlunya edukasi mengenai diabetes dan penyakit terkait yang dapat meningkatkan risikonya, kepada masyarakat. “Diabetes, stunting, penyakit endokrin pada anak perlu disosialisasikan kepada masyarakat sebagai bagian dari pencegahan,” kata dr Adib.
Sementara itu, Kepala Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Muhammad Faizi, SpA(K), menjelaskan bahwa Jakarta dan Surabaya merupakan kota dengan jumlah kasus diabetes anak terbanyak. Dijelaskannya, di kota-kota besar banyak penderita diabetes.
“Sebanyak 1.645 pasien berasal dari Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar dan Manado, ada 13 pusat pelaporan. Yang tertinggi tentu saja Jakarta dan Surabaya, di pusat besar ya,” ujar dr Faizi dalam acara Diabetes Media Briefing bersama IDAI, baru-baru ini.
Fauzi menambahkan, data dari IDAI di Indonesia belum lengkap, karena terbatas pada jumlah tenaga kesehatan (Nakes). Namun, dia memastikan data dari 2010 hingga 2023 meningkat 70 kali lipat.
“Ini baru di 13 kota. Tentu Indonesia luas, jadi mungkin lebih. Jadi saya tidak bisa memperkirakan jumlahnya, ini data kenaikan dari 2010 ke 2023,” ujarnya.
Editor: Siska Permata Sari
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: