JAKARTA, iNews.id – Bagi ibu yang baru saja melahirkan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan ruam popok. Ruam popok merupakan keluhan umum yang dialami bayi berupa peradangan pada area yang tertutup popok.
Biasanya ruam popok ditandai dengan bercak merah. Kondisi ini terjadi karena kulit selalu bersentuhan langsung dengan urine dan feses. Perlu diketahui, urine dan feses mengandung zat yang dapat mengiritasi kulit bayi.
Lapisan pelindung pada kulit bayi belum berkembang dengan baik, sehingga zat penyebab iritasi mudah masuk ke dalam kulit bayi. Meski kondisi ini bukanlah penyakit yang serius, namun ruam popok dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan rewel.
Apalagi saat ini memasuki puncak musim hujan. Di musim hujan, jumlah cairan tubuh akan lebih sedikit, karena pada umumnya Anda jarang berkeringat karena udara yang dingin atau dingin.
Kebiasaan buang air kecil di musim hujan yang sering terjadi pada bayi dikenal dengan istilah diuresis. Diuresis terjadi ketika ginjal menyaring terlalu banyak cairan dan menghasilkan urin.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah normal urin pada bayi baru lahir hingga usia 5 bulan adalah 60 – 450 ml dengan frekuensi 20 kali sehari. Jumlah ini bisa meningkat saat musim hujan.
“Frekuensi buang air kecil yang meningkat berpotensi menyebabkan kebocoran pada popok Si Kecil, sehingga kulit dapat terkontaminasi feses dan urin. Perubahan pH kulit akibat kontak langsung dengan feses dan urin dapat menyebabkan ruam popok,” kata dokter spesialis anak Andreas. Christian Leyrolf.
Berikut tips mengatasi radang kulit bayi saat musim hujan.
Editor: Vien Dimyati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: