JAKARTA, iNews.id – Kisah nyata orang yang mengamalkan ayat Seribu Dinar patut untuk dijadikan tauladan umat Islam. Hal itu sekaligus membuktikan keistimewaan ayat tersebut.
Ayat Seribu Dinar sendiri merupakan ayat ke-2 dan 3 dari surat At-Thalaq. Adapun bacaan dan artinya adalah sebagai berikut.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
Wamayyattaqillaaha yaj’allahuu makhrojaa wayarzuqhu min khaitsu laa yahtasib, wamayyatawakkal ‘alallaahi fahuwa hasbuh, innallaaha baalighu amrihii qad ja’alallaahu likulli syai in qadraa.
Artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At Thalaq: 2-3).
Kisah Orang yang Mengamalkan Ayat Seribu Dinar
Pada zaman dahulu, terdapat seorang saudagar yang kerap ditemui Nabi Khidir AS dalam mimpi. Mimpi tersebut bahkan berlangsung berulang-ulang hingga sebanyak tiga kali.
Dalam mimpi, Nabi Khidir meminta saudagar tersebut untuk bersedekah dengan jumlah 1000 dinar. Saudagar itu pun segera bersedekah sesuai perintah.
Setelahnya, ia kembali bermimpi bertemu Nabi Khidir. Dalam mimpi tersebut, ia diajarkan untuk mengamalkan Al-Qur’an surat At Thalaq ayat 1-2.
Tanpa penolakan, saudagar itu kembali mengamalkan perintah Nabi Khidir. Lalu pada suatu hari, ia pergi berdagang ke sebuah pulau dengan menggunakan kapal.
Namun tak disangka, kapal tersebut terkena ombak besar dan angin puting beliung. Di waktu yang demikian, saudagar itu tetap mengamalkan surat At-Thalaq sesuai perintah Nabi Khidir.
Ia pun akhirnya selamat walaupun kapal miliknya pecah dan penumpang lain hilang ditelan ombak. Setelah peristiwa menegangkan tersebut, sang saudagar mendapati dirinya dan barang-barang dagangannya terdampar di sebuah pulau yang sangat asing.
Demi tetap melanjutkan hidup, ia memilih untuk menetap dan berdagang di pulau itu. Sang saudagar yang merasa diselamatkan berkat surat At-Thalaq terus mengamalkan ayat tersebut.
Ia pun semakin sukses di tempat yang baru. Tak hanya itu, sang saudagar juga didaulat menjadi raja di negeri tersebut.
Hingga kini, cerita di atas begitu dipercaya oleh banyak orang Islam. Meskipun demikian, belum ada sumber kredibel yang menyatakan bahwa kisah tersebut didasarkan dari kejadian nyata.
Terlepas dari keaktualan cerita tersebut, tak ada salahnya bagi umat muslim untuk mengamalkan ayat Seribu Dinar. Rasulullah SAW juga disebutkan gemar membaca ayat ini.
Editor : Komaruddin Bagja
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.