JAKARTA, iNews.id – Anemia bisa terjadi pada siapa saja, pria maupun wanita. Bahkan, anemia juga bisa menyerang anak yang masih dalam tahap awal. Akibatnya, anak akan sulit berkonsentrasi dan mengganggu fungsi kognitif tubuhnya.
Pakar kesehatan mengatakan anemia pada anak sangat berbahaya dan mempengaruhi hampir semua organ dalam tubuh anak, pada daya tahan tubuh anak, dan daya tahan tubuh anak juga menurun. Efek selanjutnya juga berupa gangguan pada fungsi kognitif atau kecerdasan anak.
Keadaan ini dinilai mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani, karena kekurangan zat besi akan menghambat perkembangan anak-anak sebagai generasi emas Indonesia secara optimal. Jadi bagaimana Anda menghadapinya?
Melihat besarnya risiko anemia pada anak, Noor Rohmah Mayasari, Ph.D – Program Studi Gizi Universitas Negeri Surabaya dalam webinar Peran Umami dalam Pencegahan Hipertensi dan Perbaikan Gizi Terkait Anemia, memberikan solusi pencegahan anemia pada anak . Ia mengatakan peran penting umami dalam perbaikan gizi berkaitan dengan anemia. Salah satu mineral yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah zat besi yang merupakan salah satu penyebab anemia.
“Untuk membantu mengurangi risiko anemia, terutama bagi ibu dan anak, usahakan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang. Perbanyak asupan makanan yang mengandung zat besi, folat, B12 dan vitamin C atau konsumsi suplemen makanan, hindari asupan makanan yang mengandung zat penghambat zat besi, serta tingkatkan pengetahuan dan sikap terkait pengetahuan gizi,” ujar Noor Rohmah Mayasari.
Jika merujuk pada pola makan, angka kejadian anemia di Indonesia masih cukup tinggi. Anemia merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal, sering dikenal dengan penyakit kekurangan sel darah merah.
Editor: Elvira Anna
Bagikan Artikel: