liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Waspada! Ini 2 Gejala Baru Covid-19 Varian Arcturus, Bisa Terlihat dari Mata

Waspada! Ini 2 Gejala Baru Covid-19 Varian Arcturus, Bisa Terlihat dari Mata

1 minute, 34 seconds Read

JAKARTA, iNews.id – Covid-19 varian Arcturus kini sudah masuk ke Indonesia dengan total dua kasus. Varian tersebut sebelumnya telah menyebabkan peningkatan kasus di India.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa gejalanya agar dapat segera diobati. Selain batuk, pilek, nyeri otot, demam, dll, ada gejala lain yang muncul yaitu mata merah dan keluarnya air mata atau discharge.

Gejala ini ditemukan dari kasus di India. Sementara itu, di Indonesia, Kepala Bidang Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dr Ngabila Salama mengatakan, kedua pasien sebelumnya mengalami gejala yang berbeda.

Gejala ini perlu diwaspadai, karena ada beberapa pasien COVID yang mengalami mata merah. Saat ini, kasus mata merah sedang dalam proses pengurutan genom.

“Saat ini dua pasien arcturus di Jakarta tidak mengalami mata merah. Namun ada beberapa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dengan gejala mata merah. Saat ini kami sedang dalam proses pemeriksaan genome sequencing,” ujar dr. . Saat Sabtu (15/4/2023)

“Dari data di India, varian arcturus masih merupakan turunan dari omicron. Disebutkan memiliki gejala baru yang berbeda dengan varian lainnya yaitu mata merah dan keluarnya cairan mata yang meningkat,” ujarnya.

Mengenai arcturus, Dr Ngabila sebelumnya mengatakan salah satu kasus di Indonesia. Dijelaskannya, gejala yang dialami kedua kasus arcturus itu berbeda, yakni pada kasus pertama dari LN India, hanya sedikit atau ringan.

Sedangkan kasus kedua cukup parah karena saat itu harus dirawat di rumah sakit. Gejalanya berupa mual, muntah, sakit kepala hingga anosmia atau kehilangan indera penciuman dan dirawat selama enam hari.

“Satu kasus dengan gejala ringan (batuk, pilek, nyeri otot). Dua gejala itu adalah demam, menggigil, mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering, anosmia (ketika dirawat di rumah sakit, muncul anosmia) dan dirawat di rumah sakit. selama 6 hari dan sudah sembuh saat ini,” kata dr Ngabila.

Editor: Siska Permata Sari

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Similar Posts